Minggu, 23 Maret 2014

Pemantauan Respirasi Non-invasif

•  Pulse oximetry
SpO2 tidak selalu linier dengan SaO2, Akurasi SpO2 antara 2-3% untk nilai SpO2 antara 70 -100%
SvO2 adalah saturasi O2 darah mixed venous dipakai untuk menilai ekstraksi O2 dijaringan

• Capnometry
ETCO2 kira2 mengukur PaCO2
Nilai PaCO2 5 – 10 mmHg lebih tinggi
• HbF tidak berpengaruh besar pada SpO2
• SpO2 90% korelasi dengan PaO2 60mmHg
• Pada PaO2>75mmHg kenaikan SpO2 landai
• SpO2 mengukur “functional” saturasi O2 Hb = oxy Hb/oxyHb + deoxyHb
• SaO2 hasil lab mengukur “fractional” saturasi O2 = oxyHb/ oxyHb+deoyHb+metHb

• Nilai SpO2 tinggi palsu:
1. CarboxyHb (COHb) terbaca sebagai oxyHb pada pulse oximeter
2. MetHb menyerap sinar merah dan inframerah; pada kadar metHb tinggi, SpO2 jarang menurun <85% walaupun SaO2 jauh lebih rendah kadar metHb tinggi, SpO2 jarang menurun <85% walaupun SaO2 jauh lebih rendah

• Nilai SpO2 rendah palsu:
1. Zat warna IV spt methylene blue membuat SpO2 65% pada pasien sehat
2. Cat kuku, biru atau hitam menurunkan SpO2 3-5%

Faktor2 lain yang mempengaruhi akurasi SpO2
• Hiperbilirubinemia (tinggi atau rendah palsu)
• Anemia sangat berat(3g/dL) atau hemodilusi
• Lingkungan: sumber cahaya, lampu, matahari, light source lain (tutup sensor terhadap pengaruh cahaya)
• Letak sensor salah /berubah
• Perfusi rendah:hipotermia, hipotensi (SpO2 akurat sampai TD 30mmHg), obat2 vasoaktif, SVR meningkat, penyakit sumbatan pembuluh darah.
• Artefact akibat gerakan : menggigil, gelisah, kejang, tremor
• Ada kondisi berdenyut seperti: gagal jantung kanan berat, TR berat, PEE tinggi, IABP, malformasi AV, cimino.

CANPOMETRY
• ET CO2 = End Tidal CO2
• P(a – ET) CO2 kira kira 5 – 10 mmHg
• Aplikasi Klinik
1. mengukur noninvasif PaCO2
2. mengetahui tepat /tidak letak ETT
3. monitor perfusi dan dead space
4. deteksi penambahan CO2 pada wkt anestesia
5. Evaluasi efektifitas RJP: Aliran darah paru yang baik disertai dengan peningkatan ETCO2

PaCO2 jauh lebih besar dari ETCO2
1.Peningkatan dead space fisiologik
- PE (thrombus, lemak, udar, cairan amnion)
- cardiac arrest, atau hipoperfusi pada alveolus yang terventilasi
- PPOK
- pengembangan paru berlebihan (PEEP)
- posisi (miring)
2. Peningkatan dead space anatomik
- napas dangkal
- sirkuit ventilator terbuka
3. Kebocoran pada cuff ETT
4. Ter ekstubasi
5. Masalah tehnik

ETCO2 drop secara tiba tiba
• Malposisi ETT ? faring atau esofagus
• Diskoneksi/obstruksi/ kebocoran sampel gas
• Obstruksi ETT
• PE
• Hipotensi berat, Cardiac arrest tiba tiba

Penurunan gradual ETCO2
• Hiperventilasi
• Penurunan metabolisme

Peningkatan ETCO2
• Produksi CO2 melebihi ventilasi: hpertermia, peningklatan metabolisme, hipoventilasi
• Permissive hypercapnia
• CO2 eksogen: insuflasi CO2, infus BicNat, rebreathing
• Insufisiensi sirkulasi
• Metabolik alkalosis terkompensasi
• V/Q imbalance

ETCO2 > PaCO2
• Produksi CO2 berlebihan, ditambah dengan volume inspirasi rendah atau peningkatan curah jantung
• FiO2 tinggi (CO2 diusir dari Hb)Besar dan bentuk gelombang capnogram




0 komentar:

Posting Komentar