Minggu, 23 Maret 2014

Gagal Nafas Akut

Definisi
• Ketidakmampuan paru untuk mempertahankan pertukaran CO2 dan O2 ( analisa gas darah PaO2 <55-60torr dan PaCO2 >50-55torr) dengan bernafas udara kamar.
• Kecuali:
PPOK
Alkalosis Metabolik terkompensasi
Pintas inrakardiak
High altitude

Patofisiologi
a. Gagal mengantarkan O2 kedarah arteri
Gagal melepaskan CO2 dari darah mixed venous. Terjadi akut, menit,jam, hari
b. GNA hipoksemik (PaO2 rendah)
GNA  hiperkapnik(PCO2 tinggi)
PaO2 <55 torr, SaO2 <88%
PaCO2 >50 – 55 torr ( pH ,7.30)
• Peningkatan shunting intrapulmonerV/Q ratio kecil sampai nol
• Peningkatan dead spaceV/Q ratio besar sampai tak terhingga
• Gangguan diffusi V/Q ratio normal. Gangguan pada membran alveolus-capillar

Shunting intrapulmoner dapat terjadi pada
• Atelectasis
• Sumbatan jalan nafas oleh berbagai sebab ? kolaps paru
• Proses infeksi, trauma paru, pnemotorak, tumor paru
• Volume tidal rendah.

Peningkatan dead space
• Ada embolus pada arteri pulmonalis oleh udara, darah, lemak.
• Ada mikroemboli pada kapiler paru: DIC
• Penurunan tekanan darah sampai shock
• Pemberian tekanan positif yang terlalu besar.

Gangguan diffusi
• Ada cairan diruang intersisial paru, didalam alveolus:
Edema paru kardiogenik dan  edema paru nnon-kardiogenik
• Pnemonia
• Penyakit imunologis

Akibat yang timbul
•Hipoventilasi ? PaCO2 <<
•Hipoksemia  ? PaO2 <<
•Hipoventilasi dan hipoksemia

Tanda klinik gagal nafas akut
• PaO2 rendah: Kesadaran menurun atau gelisah
Takikardia bila sudah berat bradikardia, Nafas takipnea, Kulit dingin, Cyanosis
• Peningkatan PaCO2
Kesadaran gelisah sampai menurun/tidak sadar, nafas cepat, vasodilatasi perifer, kulit hangat
berkeringat Acidemia (sakit kepala, kacau, tak dapat konsentrasi, iritabilitas meningkat, somnolen).Distres pernafasan
• Gelisah sampai tidak sadar
• Nafas cepat dangkal, sekresi jalan nafas meningkat
• Berkeringat banyak
• Nafas cuping hidung
• Otot nafas tambahan kerjanya meningkat ? kerja nafas (WOB) meningkat
• Kulit dingan atau hangat basah keringat
• Cyanosis

Pemeriksaan laboratorium /penunjang
• SpO2
• ETCO2
• Analisis gas darah
• Foto torak
Pertolongan sudah harus dilakukan bila kondisi mengancam nyawa pasien, tanpa menunggu
hasil pemeriksaan penunjang:
Lakukan intubasi dan bantuan nafas manual bila
diperlukan.

Tehnik Terapi oksigen
• Kanul nasal
• Simple mask
• Rebreathing mask (RBM)
• Non-rebreathing mask (RBM)
• Venturi mask
• Non-Invasive Mechanical Ventilation (NIV)
• Invasive Mechanical Ventilation

Terapi Hipoventilasi (PCO2>>)
• Ventilasi Mekanik (MV ditingkatkan)Penyebab lain peningkatan CO2
• Peningkatan metabolisme
• Nutrisi yang meningkatkan produksi CO2

Indikasi ventilasi mekanik
• Parameter mekanik
RR > 35x/mnt
Vt<5ml/kg
VC<15ml/kg
• FiO2 > atau sama 60% ? PaO2<60mmHg
• PaCO2 >55mmHg dan cenderung meningkatMonitor hasil Ventilasi Mekanik
• Klinik: kesadaran, TD, HR, EKG
• Parameter2 ventilator: Volume, Pressure, PEEP, Volume semenit, SpO2, ETCO2.
• Analisis Gas Darah
• Foto TorakMonitor hasil oksigenasi jaringan
• Kadar laktat darah
• ScvO2

Agar diingat
• Ventilasi Mekanik merupakan bantuan atau support nafas, dan bersifat
sementara , sedapat mungkin harus cepat di weaning dan dilepas dari pasien
• Penyakit dasar sebagai penyebab (etiologi) gagal nafas harus  ditanggulangi.

Etiologi gagal nafas akut
• Gangguan di susunan saraf pusat
- gangguan di pusat nafas pons dan batang otak
• Gangguan di medulla spinalis
• Gangguan didinding torak mis fraktur iga, kelemahan otot nafas
• Gangguan di rongga pleura
• Gangguan di jaringan paru
• Gangguan di jalan nafas

Gangguan penyebab gagal nafas tersebut
• Trauma/fraktur
• Infeksi bakteri, virus, jamur
• Tumor
• Perdarahan
• Gangguan otot pernafasan
• Gangguan imunologik

Anamnesis
Riwayat penyakit pasien
1. PPOK, Peny. restriksi, ggn neromuskuler, kerusakan pusat nafas,
2. Riwayat keluarga
3. Kondisi sosial: perokok berat
4. Riwayat obat2an (dosis, dan lama)

Pemeriksaan keperawatan
• Besar diameter (A-P) torak meningkat (barrel chest), retraksi interkostal, pada saat ekspirasi sela iga menonjol (obstruksi aliran udara), deformitas spinal
• Pola ventilasi
1. menggunakan otot nafas tambahan
2. frekuensi, dalam, irama nafas abnormal
3. ratio I:E 1:2 atau 1:3
4. Stridor inspirasi atau ekspirasi indikasi tanda2 obsruksi 

Palpasi
a. Suhu kulit
b. Fremitus vokal

Perkusi
a. Pekak (dullness) konsolidasi, edema paru.
b. Hipersonor pada PPOK, pneumotorak

Auskultasi
a. suara nafas menurun (PPOK)
b. bronkial/bronkovesikuler(konsolidasi, atelektasis, edema paru)
c. Rhonki, Wheezing, Fricion rub(pleuritis

Sasaran Keperawatan
a. Terhadap gangguan transport gas (FiO2, RR, Vt, hasil AGD)
b. Terhadap gangguan ventilasi(RR, sesak berkurang, tdk ada auto PEEP, tidak ada infeksi)
c. Terhadap gangguan pertukaran gas(hipoksemia diatasi, pH normal, V/Q ratio normal).

Evaluasi Keperawatan
a.  PaO2 (FiO2 < 50%)dan PCO2  dalam batas normal
b. Parameter ventilasi, dalam batas normal
c. Rate, dalam pola ventilasi tetap dbn, dan WOB pasien tidak meningkat
d. Pasien merasa tidak sesak saat istirahat dan latihan
e. Tekanan inspirasi membaik (-20-25cmH2O)
f.  Dapat menggunakan obat inhalasi dengan benar dan baik
g. Tidak ada tanda2 VAP atau komplikasi lain
h. Pasien mampu nafas tanpa tambahan Oksigen

0 komentar:

Posting Komentar